Modifikasi Honda GL Pro Dua Mesin Garapan Builder Bantul Yogyakarta
Jika kita lihat sepintas motor Honda GL Pro ini mirip Honda CB200, bermesin kembar atau twin dan memiliki dua knalpot. Namun setelah didekati rupanya ini merupakan motor gabungan dua mesin Honda GL Pro Neotech tahun 2000-an karya builder asal Bantul, Yogyakarta, Mujianto alias Kiplo. Alhasil kapasitas mesinnya kini gemuk, mencapai 320cc.
Kiplo mengatakan pada awalnya ia ingin mengubah mesin menjadi berbentuk “V” seperti pada motor Harley-Davidson. Namun karena sejumlah alasan termasuk memperhatikan kecepatan, ia akhirnya melirik konsep seperti saat ini. "Akhirnya mesinnya tidak V namun berbentuk twin seperti CB 200," kata Kiplo, Senin 24 Juli 2017.
Dengan dua mesin yang dijadikan menjadi satu, maka rangka motor dipotong dan dilebarkan, serta rangka ke atas dipotong dan ditinggikan sekira tiga sentimeter untuk memudahkan penyetelan klep serta dua karburatornya. "Memang harus dilebarkan karena harus membuat dudukan baru untuk dua mesin yang dijadikan satu, serta ditinggikan rangka ke atasnya," ungkap pria yang kini tinggal di Imogiri, Bantul.
Tahapan yang cukup menyita energi adalah menyatukan dua mesin menjadi satu, seperti mesin bagian blok atas yang berisi piston dan blok bawah yang berisi bandul atau roda gendeng. Blok mesin atas dikepras dan dilas namun tetap harus memerhatikan pengelasannya agar presisi. Demikian pula tutup klep bagian atas, dipotong dan disambung dengan las namun juga harus presisi.
"Untuk penggabungan bandul cukup rumit mengingat box atau tempat bandul itu sangat tipis sehingga terkadang harus ada tambahan las alumunium. Nah ini keahlian tukang las juga menentukan hasil box untuk dua bandul yang digabungkan jadi satu," ujarnya.
"Waktu cukup lama dan tidak sekali langsung jadi, bahkan harus sering bongkar pasang. Kadang mesin sudah digabung namun tak sesuai gambaran awal sehingga harus bongkar lagi. Ya akhirnya untuk menggarap satu modifikasi motor ini butuh 18 bulan," ujarnya.
Agar terlihat seperti motor CB200, sektor tangki bensin pun dibuat mirip. Untuk yang satu ini, bukanlah masalah besar. "Sasis kendaraan dibuatkan sendiri bukan asli dari GL Pro Neotech sehingga bisa dipasang rem cakram di belakang. Namun untuk shockbreaker depan masih menggunakan milik GL Pro Neotech meski cakram diganti yang lebih lebar," ujar pria yang sempat menjadi buruh di kerajinan perak Kota Gede ini.
Modifikasi Habis Rp25 Juta
Pria kelahiran 17 Maret 1975 itu mengaku, knalpot juga merupakan hasil karya sendiri termasuk proses krom agar terlihat mengkilap. Demikian pula pengecatan rangka dan airbrush pada tangki dan spakbor depan-belakang. "Memang untuk memodifikasi ini butuh biaya tak sedikit yaitu sekitar Rp25 juta," ucapnya.
Ditanya tentang kecepatan motor hasil modifikasinya tak kalah dengan motor baru 750 cc. "Ya kalau kecepatan 200 masih bisa. Sudah pernah dicoba di Jalan Daendles dengan motor baru 750 cc masih bisa mengimbanginya," terangnya.
Meski cukup kencang namun diakui Kiplo motor modifikasinya masih belum sempurna karena karburator di sisi kanan masih sering banjir dan jika dibawa lari kencang motor kurang stabil, lebih banyak lari ke kiri. "Ini masih pekerjaan rumah saya agar motor dibawa lari tetap stabil dan karburator tidak banjir. Tapi khusus radiator banjir kata ahli radiator karena penyetelan klep yang belum benar," terangnya.
Kiplo mengatakan pada awalnya ia ingin mengubah mesin menjadi berbentuk “V” seperti pada motor Harley-Davidson. Namun karena sejumlah alasan termasuk memperhatikan kecepatan, ia akhirnya melirik konsep seperti saat ini. "Akhirnya mesinnya tidak V namun berbentuk twin seperti CB 200," kata Kiplo, Senin 24 Juli 2017.
Dengan dua mesin yang dijadikan menjadi satu, maka rangka motor dipotong dan dilebarkan, serta rangka ke atas dipotong dan ditinggikan sekira tiga sentimeter untuk memudahkan penyetelan klep serta dua karburatornya. "Memang harus dilebarkan karena harus membuat dudukan baru untuk dua mesin yang dijadikan satu, serta ditinggikan rangka ke atasnya," ungkap pria yang kini tinggal di Imogiri, Bantul.
Tahapan yang cukup menyita energi adalah menyatukan dua mesin menjadi satu, seperti mesin bagian blok atas yang berisi piston dan blok bawah yang berisi bandul atau roda gendeng. Blok mesin atas dikepras dan dilas namun tetap harus memerhatikan pengelasannya agar presisi. Demikian pula tutup klep bagian atas, dipotong dan disambung dengan las namun juga harus presisi.
"Untuk penggabungan bandul cukup rumit mengingat box atau tempat bandul itu sangat tipis sehingga terkadang harus ada tambahan las alumunium. Nah ini keahlian tukang las juga menentukan hasil box untuk dua bandul yang digabungkan jadi satu," ujarnya.
"Waktu cukup lama dan tidak sekali langsung jadi, bahkan harus sering bongkar pasang. Kadang mesin sudah digabung namun tak sesuai gambaran awal sehingga harus bongkar lagi. Ya akhirnya untuk menggarap satu modifikasi motor ini butuh 18 bulan," ujarnya.
Agar terlihat seperti motor CB200, sektor tangki bensin pun dibuat mirip. Untuk yang satu ini, bukanlah masalah besar. "Sasis kendaraan dibuatkan sendiri bukan asli dari GL Pro Neotech sehingga bisa dipasang rem cakram di belakang. Namun untuk shockbreaker depan masih menggunakan milik GL Pro Neotech meski cakram diganti yang lebih lebar," ujar pria yang sempat menjadi buruh di kerajinan perak Kota Gede ini.
Modifikasi Habis Rp25 Juta
Pria kelahiran 17 Maret 1975 itu mengaku, knalpot juga merupakan hasil karya sendiri termasuk proses krom agar terlihat mengkilap. Demikian pula pengecatan rangka dan airbrush pada tangki dan spakbor depan-belakang. "Memang untuk memodifikasi ini butuh biaya tak sedikit yaitu sekitar Rp25 juta," ucapnya.
Ditanya tentang kecepatan motor hasil modifikasinya tak kalah dengan motor baru 750 cc. "Ya kalau kecepatan 200 masih bisa. Sudah pernah dicoba di Jalan Daendles dengan motor baru 750 cc masih bisa mengimbanginya," terangnya.
Meski cukup kencang namun diakui Kiplo motor modifikasinya masih belum sempurna karena karburator di sisi kanan masih sering banjir dan jika dibawa lari kencang motor kurang stabil, lebih banyak lari ke kiri. "Ini masih pekerjaan rumah saya agar motor dibawa lari tetap stabil dan karburator tidak banjir. Tapi khusus radiator banjir kata ahli radiator karena penyetelan klep yang belum benar," terangnya.
nah ini info yang sangat penting!
ReplyDeletemakasih gan, mampir ke tempat ane..
salam,
https://www.carmudi.co.id/journal/
Halo Bossku ^^
ReplyDeleteSegera Daftarkan ID di ibu21,com
Menyediakan 8 Permainan Hanya Dengan 1 ID
Serta Tersedia Promo Menarik
Bonus Turn Over Terbesar
Bonus Refferal Seumur Hidup
Minimal Deposit Hanya 25Rb
BBM : csibuqq
WA : +855 88 780 6060
Di Tunggu Kehadirannya Bossku ^^